Rabu, 10 Juni 2015

Sistem Informasi Manufaktur Kelompok 2

Sistem Informasi Manufaktur
12.1   Komputer Sebagai Bagian Dari Sistem Fisik
            Telah banyak yang dicapai dalam penggunaan mesin yang dikendalikan computer di area produksi. Mesin-mesin ini dapat melakukan tugas yang semula dilakukan oleh para pekerja. Mesin-mesin ini berbiaya lebih murah daripada para pekerja dan mampu berkinerja lebih baik dalam beberapa hal. Usaha untuk mengotomatisasi pabrik awalnya mendapat tantangan dari serikat buruh. Namun, lambat laun tentangan itu berkurang karena semakin jelas bahwa suatu perusahaan harus memanfaatkan teknologi computer jika ingin bertahan dalam pasar dunia.
Ø Computer-Aided Design  
Adalah yang semakin sering disebut computer-aided engineering (CAE), melibatkan penggunaan computer untuk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur. CAD pertama keluar dalam industry dirgantara sekitar tahun 1960-an dan kemudian diambil alih oleh pembuat mobil. CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagian-bagian kecil.  

Ø Computer-Aided Manufacturing           
Adalah penerapan komputer dalam proses produksi. Mesin produksi khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut yang menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan.   

Ø Robotik
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik. Robotik melibatkan penggunaan robot industrial, alat yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur. Robotik dikenal dalam industri mobil sekitar tahun 1974.


12.2   Komputer Sebagai Sistem Informasi
          Kita menggunakan istilah Sistem Informasi Manufaktur untuk menjelaskan subsistem CBIS yang menyediakan informasi mengenai operasi produksi. Output dari system informasi manufaktur digunakan untuk menciptakan dan mengoperasikan system produk fisik.
a.         Sistem Pemesanan Kembali (Re Order Point/ROP)
     Setelah komputer pertama diterapkan secara berhasil dalam area akuntansi computerdiberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan paling sederhana adalah pendekatan reaktif yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keoutusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali.

Rumus titik pemesanan kembali
Manajer manufaktur tidak perlu menebak untuk menentukan ROP.ROP dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

   
    R = LU + S

                                                           
Dimana :
R : titik pemesana kembali
L : lead time pemasok
U : tingkat pemakaian (jumlah Unit yang digunakan atau terjual per hari)
S : tingkat safety stock (dalam unit)
           

b.         Material Requirement Planing (MRP)
            MRP adalah suatu strategi material proaktif yang mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan MRP mempunyai 4 komponen yang meliputi :
1. Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
2. Sistem MRP menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto.
3. Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas bekerja dengan system MRP untuk menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan output, melaporkan dan merencanakan jadwal pemesanan.
4. Sistem pelepasan pesanan menghasilkan laporan untuk lantai kerja dan pembelian.

Manfaat MRP bagi Perusahaan:
1.     Perusahaan dalam mengelolamaterialnya secara lebih efisien
2.     Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan barang
3.     Perusahaan mengetahui kebutuhan material di masa depan
4.     Pembeli dapat merundingkan perjanjian pembeli dengan pemasok

c.         Manufacturing Resource Planning (MRPII)
MRP  II  mengintegrasikan  semua  proses  di  dalam manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material. MRP II dikembangkan oleh Oliver Wight dan George Plossy.
Manfaat MRP II :
1. Penggunaan sumber daya yang lebih efisien : mengurangi inventori, lebih sedikit waktu, lebih sedikit kemacetan.
2. Perencanaan prioritas lebih baik : memulai produksi lebih cepat dan jadwal lebih fleksibel.
3. Meningkatkan pelayanan pelanggan : sesuai tanggal pengiriman, meningkatkan kualitas, dan kemungkinan harga lebih rendah/ murah.
4. Meningkatkan moral dan semangat pekerja.
5. Informasi manajemen yang lebih baik.

d.         Pendekatan Just InTime (JIT)
            Pendekatan just in time menjaga arus material melalui pabrik hingga minimum dengan menjadwalkan material agar tiba di stasiun kerja “tepat pada waktu-nya” (just in time). JIT berlawanan dengan filosofi produksi masal tradisional, yang didasarkan pada ukuran lot besar. Ukuran lot adalah jumlah jenis barang yang diproduksi sekaligus. Tujuan dari ukuran lot besar adalah untuk meminimumkan biaya produksi dan setup serta untuk mendapatkan rabat dari pemasok. Namun, produksi masal juga membawa serta biaya persediaan yang tinggi. Persediaan yang besar mencerminan investasi yang besar dan dapat juga mengakibatkan biaya penanganan yang besar seperti asuransi dan keamanan.


12.3   Model Sistem Informasi Manufaktur
       Model sistem informasi manufaktur Sistem informasi manufaktur mencakup semua aplikasi komputer dalam area manufaktur sebagai sistem konseptual. Subsistem input Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya. Sistem Informasi Manufaktur termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. Sistem informasi manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
 Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung Sistem Informasi Manufaktur 2 proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lainlain. Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.

·                     Subsistem informasi akuntasi
Tugas pengumpulkan data yang menjelaskan operasi produksi paling dilaksanakan dengan menggunakan terminal pengumpulan data.

·                     Subsistem Industrial Engineering
Industrial Engineering(IE) merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Bagian penting IE melibatkan pengaturan standart produksi suatu unsur penting dalam menerapkan managemant by exception diarea manufaktur.

·                     Subsistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber- sumber pekerja, material dan mesin. Informasi pekerja

·                     Subsistem persediaan
Pentingnya tingkat persediaan Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar uang yang tertanaman dalam persediaan tidak dapat digunakan dalam hal-hal lain. Tingkat persediaan suatu barang tertentu terutama dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock.

·                     Subsistem kualitas
Kualitas sebagai keseuaian dengan apesifikasi pelanggandan memenuhi kriteria yang ditetapkan pelanggan. Tesis utama deming adalah bahwa bukan pekerja yang menentukan kualitas tetapi manajemen.

·                     Total quality manajemen
Pendekatan menuju manajemen kualitas strategi yang paling banyak mendapatkan perhatian saat ini adalah total quality management (TQM) manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi senua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
Kualitas didefinisikan oleh pelanggan
Kualitas dicapai oleh manajemen
Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh perusahaan

·                     Elemen-elemen TQM
Filosofi TQM menyadari pengaruh penting dari dari pelanggan perusahaan menjalin hubungan dengan pelanggan dan pemasoknya yang diperlukan bagi proses produksis dan distribusi. Bagaimana sistem kualitas mempengaruhi kualitas produksi TQM menyediakan kerangka kerja bagi semua aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan Kualitas dalam kerangka ini subsistem kualitas menyediakan bagian manajer informasi yang mengungkapkan seberapa jauh produk perushaan mencapai sasaran kualitas.

·                     Subsistem biaya
Bagaimana subsistem biaya dapat digunakan untuk menjaga biaya menjalankan mesin produksi. Beberapa mesin memerlukan sedikit atau tanpa perawatan komputer personal adalah contohnya. Anda menggunakan hingga sesuatu rusak dan diperbaiki. Namun, mesin-mesin lain harus dirawat secara berkala. Manajemen manufaktur mengunakan perawatan prefektif sebagai cara untuk meminimumkan jam kerusakan.



12.4     Bagaimana Manajer Menggunakan System Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur digunakan baik dalam operasi sistem produksi fisik. Informasi itu digunakan oleh eksekutif perusahaan. Manajer diarea manufaktur dan juga manajer diarea lain. Para eksekutif termasuk wakil presiden direktur manufaktur menerima informasi dari semua subsistem out put. Super intendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output yang menjelsakan seluruh operasi.
Manajer dalam pemasaran dan keuangan juga menggunakan output itu pemasaran tertarik pada aspek produksi seperti biaya, kualitas dan penyediaan karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan karena diguanakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem produksi karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai konstruksi atau perluasan pabrik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar