Sistem
Informasi Manufaktur
12.1 Komputer
Sebagai Bagian Dari Sistem Fisik
Telah banyak yang dicapai dalam
penggunaan mesin yang dikendalikan computer di area produksi. Mesin-mesin ini
dapat melakukan tugas yang semula dilakukan oleh para pekerja. Mesin-mesin ini
berbiaya lebih murah daripada para pekerja dan mampu berkinerja lebih baik
dalam beberapa hal. Usaha untuk mengotomatisasi pabrik awalnya mendapat
tantangan dari serikat buruh. Namun, lambat laun tentangan itu berkurang karena
semakin jelas bahwa suatu perusahaan harus memanfaatkan teknologi computer jika
ingin bertahan dalam pasar dunia.
Ø Computer-Aided Design
Adalah yang semakin sering disebut computer-aided engineering (CAE), melibatkan penggunaan computer untuk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur. CAD pertama keluar dalam industry dirgantara sekitar tahun 1960-an dan kemudian diambil alih oleh pembuat mobil. CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagian-bagian kecil.
Ø Computer-Aided Manufacturing
Adalah penerapan komputer dalam proses produksi. Mesin produksi khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut yang menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan.
Ø Robotik
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik. Robotik melibatkan penggunaan robot industrial, alat yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur. Robotik dikenal dalam industri mobil sekitar tahun 1974.
Adalah yang semakin sering disebut computer-aided engineering (CAE), melibatkan penggunaan computer untuk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur. CAD pertama keluar dalam industry dirgantara sekitar tahun 1960-an dan kemudian diambil alih oleh pembuat mobil. CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagian-bagian kecil.
Ø Computer-Aided Manufacturing
Adalah penerapan komputer dalam proses produksi. Mesin produksi khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut yang menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan.
Ø Robotik
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik. Robotik melibatkan penggunaan robot industrial, alat yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur. Robotik dikenal dalam industri mobil sekitar tahun 1974.
12.2 Komputer Sebagai
Sistem Informasi
Kita menggunakan
istilah Sistem Informasi Manufaktur untuk menjelaskan subsistem CBIS yang
menyediakan informasi mengenai operasi produksi. Output dari system informasi
manufaktur digunakan untuk menciptakan dan mengoperasikan system produk fisik.
a. Sistem
Pemesanan Kembali (Re Order Point/ROP)
Setelah komputer
pertama diterapkan secara berhasil dalam area akuntansi computerdiberikan tugas
mengendalikan persediaan. Pendekatan paling sederhana adalah pendekatan reaktif
yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan
kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang
yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang
mendasarkan keoutusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem
titik pemesanan kembali.
Rumus titik pemesanan kembali
Manajer manufaktur tidak perlu menebak untuk
menentukan ROP.ROP dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
|
Dimana :
R : titik pemesana kembali
L : lead time pemasok
U : tingkat pemakaian (jumlah Unit yang digunakan atau terjual
per hari)
S : tingkat safety stock (dalam unit)
b. Material Requirement Planing (MRP)
MRP
adalah suatu strategi material proaktif yang mengidentifikasikan material,
jumlah dan tanggal yang dibutuhkan MRP mempunyai 4 komponen yang meliputi :
1. Sistem penjadwalan produksi menghasilkan
master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu
produksi terpanjang.
2. Sistem MRP menguraikan tagihan material.
Mengubah kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto.
3. Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas
bekerja dengan system MRP untuk menjaga produksi dalam kapasitas pabrik.
Menghasilkan output, melaporkan dan merencanakan jadwal pemesanan.
4. Sistem pelepasan pesanan menghasilkan
laporan untuk lantai kerja dan pembelian.
Manfaat MRP bagi Perusahaan:
1. Perusahaan
dalam mengelolamaterialnya secara lebih efisien
2. Perusahaan
dapat menghindari kehabisan persediaan barang
3. Perusahaan
mengetahui kebutuhan material di masa depan
4. Pembeli dapat
merundingkan perjanjian pembeli dengan pemasok
c. Manufacturing Resource Planning (MRPII)
MRP II mengintegrasikan semua proses di dalam
manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material. MRP II dikembangkan oleh
Oliver Wight dan George Plossy.
Manfaat MRP II :
1. Penggunaan sumber daya yang lebih efisien
: mengurangi inventori, lebih sedikit waktu, lebih sedikit kemacetan.
2. Perencanaan prioritas lebih baik : memulai
produksi lebih cepat dan jadwal lebih fleksibel.
3. Meningkatkan pelayanan pelanggan : sesuai
tanggal pengiriman, meningkatkan kualitas, dan kemungkinan harga lebih rendah/
murah.
4. Meningkatkan moral dan semangat pekerja.
5. Informasi manajemen yang lebih baik.
d. Pendekatan Just InTime (JIT)
Pendekatan just in time
menjaga arus material melalui pabrik hingga minimum dengan menjadwalkan
material agar tiba di stasiun kerja “tepat pada waktu-nya” (just in time). JIT
berlawanan dengan filosofi produksi masal tradisional, yang didasarkan pada
ukuran lot besar. Ukuran lot adalah jumlah jenis barang yang diproduksi
sekaligus. Tujuan dari ukuran lot besar adalah untuk meminimumkan biaya
produksi dan setup serta untuk mendapatkan rabat dari pemasok. Namun, produksi
masal juga membawa serta biaya persediaan yang tinggi. Persediaan yang besar
mencerminan investasi yang besar dan dapat juga mengakibatkan biaya penanganan
yang besar seperti asuransi dan keamanan.
12.3 Model Sistem
Informasi Manufaktur
Model sistem informasi
manufaktur Sistem informasi manufaktur mencakup semua aplikasi komputer dalam
area manufaktur sebagai sistem konseptual. Subsistem input Sistem informasi
akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data
lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya. Sistem
Informasi Manufaktur termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi Manajemen
(SIM) secara keseluruhan. Sistem informasi manufaktur lebih menekankan kepada
proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input
bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses
yang terjadi.
Input data
berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern
sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang
berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal
lainnya yang mendukung Sistem Informasi Manufaktur 2 proses secara keseluruhan
seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan
lain‐lain. Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari
luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi
informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal
hingga akhir proses.. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier),
kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
·
Subsistem informasi akuntasi
Tugas pengumpulkan data yang menjelaskan
operasi produksi paling dilaksanakan dengan menggunakan terminal pengumpulan
data.
·
Subsistem Industrial Engineering
Industrial Engineering(IE) merupakan analisis
sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat
saran-saran perbaikan. Bagian penting IE melibatkan pengaturan standart
produksi suatu unsur penting dalam menerapkan managemant by exception diarea
manufaktur.
·
Subsistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur membuat
manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-
sumber pekerja, material dan mesin. Informasi pekerja
·
Subsistem persediaan
Pentingnya tingkat persediaan Tingkat
persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar
uang yang tertanaman dalam persediaan tidak dapat digunakan dalam hal-hal lain.
Tingkat persediaan suatu barang tertentu terutama dipengaruhi oleh jumlah unit
yang dipesan dari pemasok setiap kalinya tingkat persediaan rata-rata dapat
diperkirakan separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock.
·
Subsistem kualitas
Kualitas sebagai keseuaian dengan apesifikasi
pelanggandan memenuhi kriteria yang ditetapkan pelanggan. Tesis utama deming
adalah bahwa bukan pekerja yang menentukan kualitas tetapi manajemen.
·
Total quality manajemen
Pendekatan menuju manajemen kualitas strategi
yang paling banyak mendapatkan perhatian saat ini adalah total quality
management (TQM) manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul
dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi senua pelanggan.
Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
Kualitas didefinisikan oleh pelanggan
Kualitas dicapai oleh manajemen
Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh
perusahaan
·
Elemen-elemen TQM
Filosofi TQM menyadari pengaruh penting dari
dari pelanggan perusahaan menjalin hubungan dengan pelanggan dan pemasoknya
yang diperlukan bagi proses produksis dan distribusi. Bagaimana sistem kualitas
mempengaruhi kualitas produksi TQM menyediakan kerangka kerja bagi semua
aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan Kualitas dalam kerangka ini
subsistem kualitas menyediakan bagian manajer informasi yang mengungkapkan
seberapa jauh produk perushaan mencapai sasaran kualitas.
·
Subsistem biaya
Bagaimana subsistem biaya dapat digunakan
untuk menjaga biaya menjalankan mesin produksi. Beberapa mesin memerlukan
sedikit atau tanpa perawatan komputer personal adalah contohnya. Anda
menggunakan hingga sesuatu rusak dan diperbaiki. Namun, mesin-mesin lain harus
dirawat secara berkala. Manajemen manufaktur mengunakan perawatan prefektif
sebagai cara untuk meminimumkan jam kerusakan.
12.4 Bagaimana Manajer
Menggunakan System Informasi Manufaktur
Sistem informasi
manufaktur digunakan baik dalam operasi sistem produksi fisik. Informasi itu
digunakan oleh eksekutif perusahaan. Manajer diarea manufaktur dan juga manajer
diarea lain. Para eksekutif termasuk wakil presiden direktur manufaktur
menerima informasi dari semua subsistem out put. Super intendent pabrik juga
menggunakan ikhtisar output yang menjelsakan seluruh operasi.
Manajer dalam pemasaran
dan keuangan juga menggunakan output itu pemasaran tertarik pada aspek produksi
seperti biaya, kualitas dan penyediaan karena faktor-faktor tersebut
mempengaruhi penjualan produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada
subsistem persediaan karena diguanakan dalam menentukan investasi persediaan
dan pada subsistem persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi
persediaan dan pada subsistem produksi karena digunakan untuk membuat keputusan
penting mengenai konstruksi atau perluasan pabrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar