Kamis, 21 Mei 2015

SIM BAB 9 Kelompok 2 (6 SM-3)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“ Sistem Informasi Manajemen “



  
Dosen Pengajar : Lydia Setyawardani, SE, MSi

Disusun Oleh :
1.     Zendy Christianto                       1110205021
2.     Chindy Ramadhani Ichsan          1210205400
3.     Diani Zakiya Chayati                  1210205405
4.     Ferdy Zulfian Rahmat                 1210205409
5.     Amanda Ismi K                           1210205420

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
Surabaya

6 SM - 3



Sistem Informasi Manajemen

9.1 Pendahuluan, apakah SIM?
            Sistem Informasi Manajemen (SIM). Dalam konsep system dan informasi pada organisasi dan manajemen perusahaan. Anda pasti pernah mendengarnya. Dalam bayangan mungkin berhubungan dengan perusahaan-perusahaan besar. Pendapat ini memang tak salah, namun SIM serta konsep system dan system informasi pada organisasi dan manajemen juga tak hanya sering digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan seperti universitas juga menggunakan ini.
            Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan atau suatu strategi bisnis.
            Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

Tujuan Umum
·         Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
·         Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
·         Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
            Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
·   Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasimetode untuk mencapai tujuan tersebut.
·     Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
·    Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
 Menurut Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai dan jasa

9.2 Konsep Susbsistem Informasi Organisasi
          SIM merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya adalah menyediakan informasi bagi manajemen. Ternyata dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi menyediakan juga informasi bagi orang-orang selain para manajer.  Sistem informasi mulai akan memasuki daerah yang sudah tersegmentasi, yang disebut sebagai sub-sub sistem SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Sebagai contoh pada tataran organisasi pemerintah pusat sudah mengimplementasikan beberapa aplikasi sistem informasi antara lain:  
  • Sistem Akuntansi Keuangan Negara (SKAN)
  • Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN)
  • Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)
  • Sistem Informasi Kependudukan
  • Sistem Informasi Kepegawaian
9.3 Perangkat Lunak Penulis Laporan
A. Rekayasa Perangkat Lunak
             Rekayasa perangkat lunak sebagai hasil dari perangkat keras dan rekayasa sistem, meliputi satu set dari tiga elemen kunci metode, alat dan prosedur yang memungkinkan manajer untuk mengontrol proses pengembangan perangkat lunak. Sommerville menyimpulkan faktor-faktor umum yang melibatkan rekayasa perangkat lunak:
1. Sistem perangkat lunak yang dibangun oleh tim bukan individu.
2. Menggunakan prinsip teknik dalam pengembangan sistem ini yang mencakup aspek baik teknis dan non-teknis. Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak Secara umum tujuan RPL tidak berbeda dengan bidang rekayasa yang lain. Hal ini dapat kita lihat pada Gambar di bawah ini.

                                                               Gambar 1 Tujuan RPL

Dari Gambar di atas dapat diartikan bahwa bidang rekayasa akan selalu berusaha menghasilkan
output yang kinerjanya tinggi, biaya rendah dan waktu penyelesaian yang tepat. Secara lebih khusus
kita dapat menyatakan tujuan RPL adalah:
1. Memperoleh biaya produksi perangkat lunak yang rendah.
2. Menghasilkan pereangkat lunak yang kinerjanya tinggi, andal dan tepat waktu.
3. Menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja pada berbagai jenis platform.
4. Menghasilkan perangkat lunak yang biaya perawatannya rendah.

9.4 Pembuatan Model Matematika
          Model adalah penyederhanaan dari sesuatu; model menggambarkan fenomena – suatu objek atau suatu kegiatan. Model Matematika merupakan jenis yang berperan sangat penting dalam DSS. Model ini dapat dikelompokkan dalam tiga dimensi – pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan kemampuan mencapai optimisasi.
1. Model Statis atau Dinamis
Model Statis tidak menyertakan waktu sebagai variabel, model yang berkaitan dengan suatu situasi pada satu titik waktu tertentu, seperti suatu foto. Sedangkan Model Dinamis menyertakan waktu sebagai variabel, dan menggambarkan perilaku entitas dari waktu ke waktu, seperti suatu film.
2. Model Probabilistik atau Deterministik
Model Probabililistik mencakup peluang terjadinya sesuatu, yang berkisar antara 0,00 (sesuatu yang sama sekali tidak mungkin) hingga 1,00 (sesuatu yang pasti). Sedangkan model yang sebaliknya adalah Model Deterministik.
3. Model Optimisasi dan Model Suboptimisasi
Model Optimisasi adalah model yang memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif, dimana masalahnya harus terstruktur sangat baik. Model Suboptimisasi, sering disebut satisficing model, yang memungkinkan manajer memasukkan serangkaian keputusan dan model akan memproyeksikan hasilnya, dimana model tersebut menyerahkan tugas kepada manajer untuk mengidentifikasi keputusan yang akan menghasilkan hasil terbaik.

Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Model
Manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut:
1.      Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana pada setiap proyek model dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik.
2.      Kecepatan proses simulasi dapat mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat, dimana dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk bebrapa bulan, kuartal, atau tahun.
3.  Model menyediakan daya prediksi – suatu pandangan ke masa depan – yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain.
4.      Model lebih murah daripada metode trial and error; dimana proses pembuatan model memang mahal dalam hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang diperlukan untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang buruk.
Adapun kerugian utama yang mengimbangi pembuatan model adalah:
1. Kesulitan pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru dijelaskan, seseorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbangan yang menyeluruh sangat diperlukan dalam menerapkan keputusan yang didasarkan pada simulasi
2.  Diperlukan keahlian matematika tingkat tinggi, untuk mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks, keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output secara tepat.
            Untuk mengatasi kerugian tersebut, dilakukan perubahan dengan mengkombinasikan peralatan pembuatan model yang lebih memudahkan pemakai dan manajer yang lebih mengerti informasi dan komputer. Disamping itu peningkatan keahlian matematika mutlak dilakukan untuk mampu mengimbangi model yang semakin rumit.
Konsep GDSS (Group Decision Support System – Sistem Pendukung Keputusan Kelompok)
Penelitian DSS mula-mula diarahkan untuk mendukung perorangan, tetapi akhir-akhir ini kebutuhan pengambilan keputusan kelompok mendapat perhatian. Sebagian besar kegiatan GDSS sejauh ini diarahkan pada memperbaiki komunikasi dengan menyediakan pengaturan lingkungan yang mendukung. GDSS merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interfacebagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.
            Asumsi yang mendasari GDSS adalah komunikasi – antar anggota kelompok – yang lebih baik memungkinkan keputusan yang lebih baik, dengan melakukan diskusi terfokus pada masalah agar dapat mendefinisikan masalah secara lebih baik, yang selanjutnya dapat  mengidentifikasi alternatif, sekaligus mengevaluasi alternatif guna meningkatkan kemungkinan mencapai pemecahan yang baik.
9.5 Simulasi
            Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs). Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem yang abstrak tertentu. Teknik simulasi adalah teknik untuk merepresentasikan atau meniru kondisi real (suatu sistem nyata) dalam bentuk bilangan dan simbol (dengan memanfaatkan program komputer), sehingga menjadi mudah untuk dipelajari. Menurut Prof. Olivier de Weck :
            Simulasi dari sebuah sistem adalah pengoperasian dari sebuah model suatu sistem. Sebuah Model dapat dikonfigurasi dan dilakukan percobaan, biasanya hal ini tidak mungkin terjadi. Karena mahalnya biaya dan tidak praktis untuk dilakukan dalam sistem yang diwakilinya. Simulasi digunakan sebelum sebuah sistem dibangun, untuk mengurangi kemungkinan kegagalan, untuk menghilangkan kemacetan tak terduga, untuk mencegah under atau over- pemanfaatansumber daya, dan untuk mengoptimalkan kinerja sistem. Sehingga simulasi dapat didefinisikan sebagai program yang dibangun dengan model matematika berdasarkan pada sistem aslinya.
 
Gambar 2 Mempelajari Sebuah Sistem

            Menurut Floyd Jerome Gould (dalam buku Introductory Science, 1993) menyebutkan bahwa “The basic idea of simulation is to build an experimental device, or simulator that will ‘actlike’ (simulate) the system of interest in certain important aspect in a quick, cost effective manner”. Sedangkan menurut Sandi Setiawan (dalam buku Teknik Pemrograman, 1991), menyatakan bahwa simulasi adalah “proses perancangan model dari suatu sistem nyata dan pelaksanaan eksperimen-eksperimen dengan model ini untuk tujuan memahami tingkah laku system”.
Simulasi diperlukan ketika  
1.    Model sangat rumit dengan banyak variabel dan komponen yang saling berinteraksi.
2.    Hubungan antar variabel tidak linear      
3.    Model memiliki variate acak       
4.    Output dari model akan divisualisasikan sebagai animasi komputer 3D.           
Tujuan simulasi adalah untuk        
1.    Mempelajari “tingkah laku” system        
2.    Mengembangkan pengertian mengenai interaksi bagian-bagian dari sebuah sistem, dan pengertian mengenai sistem secara keseluruhan.     
3.    Pelatihan 
4.    Hiburan (game)
Kelebihan simulasi   
1.    Dapat dipadukan dengan model numerik untuk menganalisa sistem yang lebih kompleks.
2.    Didukung data yang berhubungan langsung dengan angka acak, dengan tipe data probabilistik.
3.    Mudah beradaptasi dan mudah digunakan untuk berbagai masalah.
Kekurangan simulasi           
1.    Model simulasi masih bisa menyita waktu          
2.    Waktu eksekusi simulasi bisa sangat besar         
3.    Simulasi secara esensial adalah suatu proses eksperimen yang memerlukan perencanaan yang hati-hati.
Contoh penerapan Simulasi
1.      Simulasi kebakaran :  untuk mengurangi jatuhnya korban dalam kebakaran.
2.      Simulasi Mengemudi Mobil :  untuk mengurangi angka kecelakaan.
3.      Flight Simulation Cockpit : Simulasi penerbangan yang biasa dilakukan oleh pilot sebelum mengudara secara langsung. Untuk mengurangi angka kecelakaan.

  


Gambar 3 Langkah Dalam Studi Simulasi

9.6 Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Model
            Dalam membuat suatu sistem baik sistem yang sederhana, maupun sistem yang kompleks kadang kita harus membuat rancangannya terlebih dahulu. Ibarat seorang arsitektur dalam membuat bangunan, dia harus membuat modelnya terlebih dahulu sebelum penerapan sistem dikerjakan. Berikut ini penjelasan sederhana dan singkat mengenai sistem, model, serta  simulasi. Definisi Sistem adalah sekelumpulan / sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan ( a whole ).
Contoh Sistem :
  1. Posisi kita dalam permainan ( inventory game )
–    Sistem terdiri dari orang-orang, peralatan dan proses
–    Komponen-komponen di dalam grup kita harus berinteraksi dan berhubungan dengan sistem yang lain (posisi yang lain).
2.   Dalam tubuh anda (Sistem Peredaran Darah)
–    Sistem terdiri dari hati, vena dan arteri, darah dan sejumlah elemen pendukung lainnya.
–    Seluruh komponen berinteraksi untuk membawa tujuannya dalam sistem yang sangat besar.
Apa itu Model ?
Model adalah suatu representasi yang sederhana dari kenyataan. Terdapat 2 tipe model yaitumodel konseptual dan model matematik. Dalam proses pemodelan sistem diperlukan pemahaman tentang dasar probabilitas, statistika dan kalkulus dasar.
Ada 5 tipe umum pembuatan model :
1.                  Regression Models, adalah alat untuk membangun model statistika yang hubungannya memiliki ciri antara variable yang saling bergantungan dan variable yang bebas.
2.                  Model Analisis Resiko (Risk Analysis Models), mendukung kebutuhan bisnis dalam penilaian resiko.
3.                  Model Analisis Keputusan, membantu dalam pengambilan keputusan dengan cara membandingkan alternatif pilihan yang jumlahnya sedikit dan mencari pilihan yang terbaik.
4.                  Model Simulasi, membantu untuk menganalisis keputusan yang melibatkan ketidakpastian yang tinggi.
5.                  Model Optimasi, membantu pembuat keputusan untuk mengidentifikasi tindakan terbaik yang harus dilakukan, biasanya ketika dihadapkan dengan sumberdaya yang terbatas.
            Dari kelima tipe model diatas, kita singgung masalah model simulasi. Sebelumnya mari kita pahami apa itu simulasi. Simulasi adalah tiruan dari fasilitas atau proses dari suatu operasi, biasanya menggunakan komputer. Kapan kita harus dan tak harus menggunakan simulasi. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai kapan harus menggunakan simulasi.
Simulasi biasa digunakan untuk mempelajari sistem yang kompleks, sehingga dengan adanya simulasi kita bisa mengetahui detail-detail kerja dari sistem yang kompleks tersebut. Jadi untuk sistem yang kompleks, simulasi sangat diperlukan.
            Simulasi digunakan untuk mempelajari akibat dari perubahan-perubahan dari sistem yang ada, maksudnya dengan melakukan simulasi, kita dapat mengetahui kelemahan dari sistem yang ada sebelum sistem dibangun.
            Lalu kapan simulasi tidak mesti digunakan? Apabila kita membuat suatu model solusi dari permasalahan dengan metode matematik maka solusi dengan metode matematik lebih diandalkan dari pada menggunakan metode simulasi karena sifat dari jawaban matematika adalah pasti.
            Dalam penerapan metoda simulasi ini, pasti ada beberapa keuntungan dan kerugiannya. Berikut adalah keuntungan dan kerugian dalam menerapkan metoda simulasi pada sistem yang akan kita bangun.
Keuntungan :
–    Simulasi memungkinkan fleksibilitas yang besar dalam pemodelan sistem yang kompleks, jadi model simulasi memiliki tingkat kebenaran yang besar.
–    Mudah untuk membandingkan alternatif jawaban
–    Mengontrol kondisi-kondisi eksperimental / percobaan
–    Mengetahui seluk beluk sistem secara keseluruhan
Kerugian :
–   Simulasi Stokastik (salah satu jenis simulasi) hanya mampu memberikan perkiraan semata.
–    Modal simulasi sangat mahal dalam pembangunannya.
–   Simulasi biasanya memproduksi volume yang besar dari keluaran serta memerlukan analisis statistik yang rumit.
Dari sini, kita mengetahui apa itu simulasi, kapan menggunakan simulasi serta keuntungan dan kerugian penerapan simulasi pada model sistem kita. Semoga bermanfaat untuk yang membacanya.
9.7 SIM dan Pertimbangan Factor Manusia
          Berbagai pengaruh yang dapat mempengaruhi kinerja para pegawai saat mereka melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan computer dipandang sebagai pertimbangan factor manusia (human factors consideration). Rasa Takut sebagai Dasar Pertimbangan Faktor Manusia.
            Banyak pegawai yang bereaksi keras ketika perusahaan mulai menggunakan teknologi komputer, alasannya karena takut privasi mereka dilanggar. Padahal komputer digunakan untuk kepentingan kemajuan kelompok atau perusahaan. Manajemen perusahaan dibantu oleh spesialis informasi, dapat mengurangi ketakutan ini dan dampaknya yang merugikan dengan  mengambil empat langkah berikut :
o   Menggunakan computer sebagai suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan (job enhancement) dengan memberikan pada computer tugas yang berulang dan membosankan serta memberikan pada pegawai tugas yang menantang kemempuan mereka.
o   Menggunakan komunikasi formal untuk membuat para pegawai terus menyadarimaksud perusahaan.
o   Membangun hubungan kepercayaan antar pegawai, spesialis informasi dan manajemen.
o   Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan.

9.8 Menempatkan SIM Dalam Perspektif
            Sim merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya menyediakan informasi bagi manajemen karena itu dinamakan system informasi manajemen. Selain melayani lebih banyak orang daripada manajer perusahaan , SIM mulai diidentifikasikan dengan komputasi bisnis secara umum. Sekarang anda dapat mengunjungi perusahaan dan menemukan departemen SIM dan wakil presiden SIM.
            Anda dapat mengunjungi sekolah bisnis dan fakultas ilmu computer dan menemukan professor SIM dan jurusan SIM. Istilah SIM mungkin menikmati masa jayanya selama tahun 1960-an ketika konsep tersebut pertama kali muncul. Sejak saat itu istilah tersebut paling sering diungkapkan dalam bentuk subsistem-subsistem oraganisasi, sperti system informasi eksekutif dan system informasi pemasaran. Perusahaan terus berusaha mengembangkan dan memperbaiki subsistem-subsistem ini.


DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar