SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
“ Sistem Informasi Manajemen “
Dosen Pengajar : Lydia Setyawardani, SE, MSi
Disusun
Oleh :
1.
Zendy Christianto 1110205021
2.
Chindy Ramadhani Ichsan 1210205400
3.
Diani Zakiya Chayati 1210205405
4.
Ferdy Zulfian Rahmat 1210205409
5.
Amanda Ismi K 1210205420
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
Surabaya
6 SM - 3
Sistem Informasi Manajemen
9.1
Pendahuluan, apakah SIM?
Sistem Informasi Manajemen (SIM). Dalam konsep system dan
informasi pada organisasi dan manajemen perusahaan.
Anda pasti pernah mendengarnya. Dalam bayangan mungkin berhubungan dengan
perusahaan-perusahaan besar. Pendapat ini memang tak salah, namun SIM serta
konsep system dan system informasi pada organisasi dan manajemen juga tak hanya sering digunakan oleh
perusahaan, lembaga pendidikan seperti universitas juga menggunakan ini.
Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa Inggris: management
information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen,
teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah
bisnis seperti biaya produk, layanan atau suatu strategi bisnis.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem
informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara
akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode
manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Tujuan Umum
·
Menyediakan
informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen.
·
Menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan.
·
Menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga
tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki
akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana
cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja
(informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen,
termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
· Perencanaan,
formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas
manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan
penetapan tujuan dan identifikasimetode untuk mencapai tujuan tersebut.
· Pengendalian,
perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat,
rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus
memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana
mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan
melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
· Pengambilan
Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial
ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus
memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang
dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa
dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Menurut Francisco
Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai dan jasa
9.2
Konsep Susbsistem Informasi Organisasi
SIM merupakan upaya
organisasi pertama yang tujuan utamanya adalah menyediakan informasi bagi
manajemen. Ternyata dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi menyediakan juga
informasi bagi orang-orang selain para manajer. Sistem informasi mulai
akan memasuki daerah yang sudah tersegmentasi, yang disebut sebagai sub-sub
sistem SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Sebagai
contoh pada tataran organisasi pemerintah pusat sudah mengimplementasikan
beberapa aplikasi sistem informasi antara lain:
- Sistem
Akuntansi Keuangan Negara (SKAN)
- Sistem
Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN)
- Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)
- Sistem
Informasi Kependudukan
- Sistem
Informasi Kepegawaian
9.3 Perangkat Lunak Penulis Laporan
A.
Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa perangkat lunak sebagai hasil dari
perangkat keras dan rekayasa sistem, meliputi satu set dari tiga elemen kunci
metode, alat dan prosedur yang memungkinkan manajer untuk mengontrol proses
pengembangan perangkat lunak. Sommerville menyimpulkan faktor-faktor umum yang
melibatkan rekayasa perangkat lunak:
1.
Sistem perangkat lunak yang dibangun oleh tim bukan individu.
2.
Menggunakan prinsip teknik dalam pengembangan sistem ini yang mencakup aspek
baik teknis dan non-teknis. Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak Secara umum tujuan
RPL tidak berbeda dengan bidang rekayasa yang lain. Hal ini dapat kita lihat
pada Gambar di bawah ini.
Gambar 1 Tujuan RPL
Dari Gambar di atas dapat diartikan bahwa bidang rekayasa akan
selalu berusaha menghasilkan
output yang kinerjanya tinggi, biaya rendah dan waktu
penyelesaian yang tepat. Secara lebih khusus
kita dapat menyatakan tujuan RPL adalah:
1. Memperoleh biaya produksi perangkat lunak yang rendah.
2. Menghasilkan pereangkat lunak yang kinerjanya tinggi, andal dan
tepat waktu.
3. Menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja pada berbagai
jenis platform.
4. Menghasilkan perangkat lunak yang biaya perawatannya rendah.
9.4 Pembuatan Model Matematika
Model adalah penyederhanaan dari sesuatu; model
menggambarkan fenomena – suatu objek atau suatu kegiatan. Model Matematika
merupakan jenis yang berperan sangat penting dalam DSS. Model ini dapat
dikelompokkan dalam tiga dimensi – pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan
kemampuan mencapai optimisasi.
1. Model Statis atau Dinamis
Model Statis tidak menyertakan waktu sebagai variabel, model
yang berkaitan dengan suatu situasi pada satu titik waktu tertentu, seperti
suatu foto. Sedangkan Model Dinamis menyertakan waktu sebagai variabel, dan
menggambarkan perilaku entitas dari waktu ke waktu, seperti suatu film.
2. Model Probabilistik atau Deterministik
Model Probabililistik mencakup peluang terjadinya sesuatu, yang
berkisar antara 0,00 (sesuatu yang sama sekali tidak mungkin) hingga 1,00
(sesuatu yang pasti). Sedangkan model yang sebaliknya adalah Model
Deterministik.
3. Model Optimisasi dan Model Suboptimisasi
Model Optimisasi adalah model yang memilih
solusi terbaik dari berbagai alternatif, dimana masalahnya harus terstruktur
sangat baik. Model Suboptimisasi, sering disebut satisficing model, yang memungkinkan manajer memasukkan
serangkaian keputusan dan model akan memproyeksikan hasilnya, dimana model
tersebut menyerahkan tugas kepada manajer untuk mengidentifikasi keputusan yang
akan menghasilkan hasil terbaik.
Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Model
Manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh
keuntungan sebagai berikut:
1.
Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana
pada setiap proyek model dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik.
2.
Kecepatan proses simulasi dapat mengevaluasi dampak keputusan
dalam jangka waktu singkat, dimana dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi
operasi perusahaan untuk bebrapa bulan, kuartal, atau tahun.
3. Model menyediakan daya prediksi – suatu pandangan ke masa depan
– yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain.
4.
Model lebih murah daripada
metode trial and error; dimana proses pembuatan model memang
mahal dalam hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang diperlukan untuk
simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan
yang buruk.
Adapun kerugian utama yang mengimbangi pembuatan model adalah:
1. Kesulitan pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan
suatu model yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam
model yang baru dijelaskan, seseorang dalam perusahaan harus memperkirakan
nilai-nilai dari elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbangan
yang menyeluruh sangat diperlukan dalam menerapkan keputusan yang didasarkan
pada simulasi
2. Diperlukan keahlian matematika tingkat tinggi, untuk
mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks, keahlian itu juga
diperlukan untuk menafsirkan output secara tepat.
Untuk mengatasi
kerugian tersebut, dilakukan perubahan dengan mengkombinasikan peralatan
pembuatan model yang lebih memudahkan pemakai dan manajer yang lebih mengerti
informasi dan komputer. Disamping itu peningkatan keahlian matematika mutlak
dilakukan untuk mampu mengimbangi model yang semakin rumit.
Konsep GDSS (Group Decision Support System
– Sistem Pendukung Keputusan Kelompok)
Penelitian DSS mula-mula diarahkan untuk mendukung perorangan,
tetapi akhir-akhir ini kebutuhan pengambilan keputusan kelompok mendapat
perhatian. Sebagian besar kegiatan GDSS sejauh ini diarahkan pada memperbaiki
komunikasi dengan menyediakan pengaturan lingkungan yang mendukung. GDSS
merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang
yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interfacebagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.
Asumsi yang
mendasari GDSS adalah komunikasi – antar anggota kelompok – yang lebih baik
memungkinkan keputusan yang lebih baik, dengan melakukan diskusi terfokus pada
masalah agar dapat mendefinisikan masalah secara lebih baik, yang selanjutnya
dapat mengidentifikasi alternatif, sekaligus mengevaluasi alternatif guna
meningkatkan kemungkinan mencapai pemecahan yang baik.
9.5
Simulasi
Simulasi adalah suatu proses peniruan dari
sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs).
Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik
kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem yang abstrak tertentu. Teknik simulasi adalah teknik untuk merepresentasikan
atau meniru kondisi real (suatu sistem nyata) dalam bentuk bilangan dan simbol
(dengan memanfaatkan program komputer), sehingga menjadi mudah untuk
dipelajari. Menurut Prof. Olivier de Weck :
Simulasi
dari sebuah sistem adalah pengoperasian dari sebuah model suatu sistem. Sebuah
Model dapat dikonfigurasi dan dilakukan percobaan, biasanya hal ini tidak
mungkin terjadi. Karena mahalnya biaya dan tidak praktis untuk dilakukan dalam
sistem yang diwakilinya. Simulasi digunakan sebelum sebuah sistem dibangun,
untuk mengurangi kemungkinan kegagalan, untuk menghilangkan kemacetan tak
terduga, untuk mencegah under atau over- pemanfaatansumber daya, dan untuk
mengoptimalkan kinerja sistem. Sehingga simulasi dapat didefinisikan sebagai
program yang dibangun dengan model matematika berdasarkan pada sistem aslinya.
Gambar 2 Mempelajari Sebuah Sistem
Menurut
Floyd Jerome Gould (dalam buku Introductory Science, 1993) menyebutkan bahwa
“The basic idea of simulation is to build an experimental device, or simulator
that will ‘actlike’ (simulate) the system of interest in certain important
aspect in a quick, cost effective manner”. Sedangkan menurut Sandi Setiawan
(dalam buku Teknik Pemrograman, 1991), menyatakan bahwa simulasi adalah “proses
perancangan model dari suatu sistem nyata dan pelaksanaan eksperimen-eksperimen
dengan model ini untuk tujuan memahami tingkah laku system”.
Simulasi diperlukan ketika
1. Model sangat rumit dengan banyak variabel dan komponen yang saling berinteraksi.
2. Hubungan antar variabel tidak linear
3. Model memiliki variate acak
4. Output dari model akan divisualisasikan sebagai animasi komputer 3D.
1. Model sangat rumit dengan banyak variabel dan komponen yang saling berinteraksi.
2. Hubungan antar variabel tidak linear
3. Model memiliki variate acak
4. Output dari model akan divisualisasikan sebagai animasi komputer 3D.
Tujuan simulasi adalah untuk
1. Mempelajari “tingkah laku” system
2. Mengembangkan pengertian mengenai interaksi bagian-bagian dari sebuah sistem, dan pengertian mengenai sistem secara keseluruhan.
3. Pelatihan
4. Hiburan (game)
1. Mempelajari “tingkah laku” system
2. Mengembangkan pengertian mengenai interaksi bagian-bagian dari sebuah sistem, dan pengertian mengenai sistem secara keseluruhan.
3. Pelatihan
4. Hiburan (game)
Kelebihan simulasi
1. Dapat dipadukan dengan model numerik untuk menganalisa sistem yang lebih kompleks.
2. Didukung data yang berhubungan langsung dengan angka acak, dengan tipe data probabilistik.
3. Mudah beradaptasi dan mudah digunakan untuk berbagai masalah.
1. Dapat dipadukan dengan model numerik untuk menganalisa sistem yang lebih kompleks.
2. Didukung data yang berhubungan langsung dengan angka acak, dengan tipe data probabilistik.
3. Mudah beradaptasi dan mudah digunakan untuk berbagai masalah.
Kekurangan simulasi
1. Model simulasi masih bisa menyita waktu
2. Waktu eksekusi simulasi bisa sangat besar
3. Simulasi secara esensial adalah suatu proses eksperimen yang memerlukan perencanaan yang hati-hati.
1. Model simulasi masih bisa menyita waktu
2. Waktu eksekusi simulasi bisa sangat besar
3. Simulasi secara esensial adalah suatu proses eksperimen yang memerlukan perencanaan yang hati-hati.
Contoh penerapan Simulasi
1. Simulasi kebakaran :
untuk mengurangi jatuhnya korban dalam kebakaran.
2. Simulasi Mengemudi
Mobil : untuk mengurangi angka kecelakaan.
3. Flight Simulation
Cockpit : Simulasi penerbangan yang biasa dilakukan oleh pilot sebelum
mengudara secara langsung. Untuk mengurangi angka kecelakaan.
Gambar 3 Langkah Dalam Studi Simulasi
9.6
Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Model
Dalam membuat
suatu sistem baik sistem yang sederhana, maupun sistem yang kompleks kadang
kita harus membuat rancangannya terlebih dahulu. Ibarat seorang arsitektur
dalam membuat bangunan, dia harus membuat modelnya terlebih dahulu sebelum
penerapan sistem dikerjakan. Berikut ini penjelasan sederhana dan singkat
mengenai sistem, model, serta simulasi.
Definisi Sistem adalah
sekelumpulan / sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara
teratur dan merupakan suatu keseluruhan ( a whole ).
Contoh Sistem :
- Posisi kita dalam permainan (
inventory game )
– Sistem terdiri dari
orang-orang, peralatan dan proses
– Komponen-komponen di dalam
grup kita harus berinteraksi dan berhubungan dengan sistem yang lain (posisi
yang lain).
2. Dalam tubuh anda (Sistem
Peredaran Darah)
– Sistem terdiri dari hati,
vena dan arteri, darah dan sejumlah elemen pendukung lainnya.
– Seluruh komponen
berinteraksi untuk membawa tujuannya dalam sistem yang sangat besar.
Apa itu Model ?
Model adalah suatu
representasi yang sederhana dari kenyataan. Terdapat 2 tipe model yaitumodel konseptual dan model matematik. Dalam proses pemodelan sistem
diperlukan pemahaman tentang dasar probabilitas, statistika dan kalkulus dasar.
Ada 5 tipe umum pembuatan model :
1.
Regression Models, adalah alat untuk membangun model statistika
yang hubungannya memiliki ciri antara variable yang saling bergantungan dan
variable yang bebas.
2.
Model Analisis Resiko (Risk Analysis Models), mendukung
kebutuhan bisnis dalam penilaian resiko.
3.
Model Analisis Keputusan, membantu dalam pengambilan keputusan dengan
cara membandingkan alternatif pilihan yang jumlahnya sedikit dan mencari
pilihan yang terbaik.
4.
Model Simulasi, membantu untuk menganalisis keputusan yang melibatkan ketidakpastian
yang tinggi.
5.
Model Optimasi, membantu pembuat keputusan untuk mengidentifikasi tindakan
terbaik yang harus dilakukan, biasanya ketika dihadapkan dengan sumberdaya yang
terbatas.
Dari kelima tipe model diatas, kita
singgung masalah model simulasi. Sebelumnya mari kita pahami apa itu simulasi.
Simulasi adalah tiruan dari fasilitas atau proses dari suatu operasi, biasanya
menggunakan komputer. Kapan kita harus dan tak harus menggunakan simulasi.
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai kapan harus menggunakan
simulasi.
Simulasi biasa digunakan untuk mempelajari sistem yang kompleks, sehingga dengan
adanya simulasi kita bisa mengetahui detail-detail kerja dari sistem yang
kompleks tersebut. Jadi untuk sistem yang kompleks, simulasi sangat diperlukan.
Simulasi
digunakan untuk mempelajari akibat dari perubahan-perubahan dari sistem yang
ada, maksudnya dengan
melakukan simulasi, kita dapat mengetahui kelemahan dari sistem yang ada
sebelum sistem dibangun.
Lalu kapan simulasi tidak mesti digunakan?
Apabila kita membuat suatu model solusi dari permasalahan dengan metode
matematik maka solusi dengan metode matematik lebih diandalkan dari pada
menggunakan metode simulasi karena sifat dari jawaban matematika adalah pasti.
Dalam penerapan metoda simulasi ini,
pasti ada beberapa keuntungan dan kerugiannya. Berikut adalah keuntungan dan
kerugian dalam menerapkan metoda simulasi pada sistem yang akan kita bangun.
Keuntungan :
–
Simulasi memungkinkan fleksibilitas yang besar dalam pemodelan sistem yang
kompleks, jadi model simulasi memiliki tingkat kebenaran yang besar.
–
Mudah untuk membandingkan alternatif jawaban
–
Mengontrol kondisi-kondisi eksperimental / percobaan
–
Mengetahui seluk beluk sistem secara keseluruhan
Kerugian :
– Simulasi
Stokastik (salah satu jenis simulasi) hanya mampu memberikan perkiraan semata.
–
Modal simulasi sangat mahal dalam pembangunannya.
– Simulasi
biasanya memproduksi volume yang besar dari keluaran serta memerlukan analisis
statistik yang rumit.
Dari sini, kita
mengetahui apa itu simulasi, kapan menggunakan simulasi serta keuntungan dan
kerugian penerapan simulasi pada model sistem kita. Semoga bermanfaat untuk
yang membacanya.
9.7
SIM dan Pertimbangan Factor Manusia
Berbagai pengaruh yang
dapat mempengaruhi kinerja para pegawai saat mereka melaksanakan tugas-tugas
yang berkaitan dengan computer dipandang sebagai pertimbangan factor
manusia (human factors consideration). Rasa Takut sebagai
Dasar Pertimbangan Faktor Manusia.
Banyak pegawai yang bereaksi keras
ketika perusahaan mulai menggunakan teknologi komputer, alasannya karena takut
privasi mereka dilanggar. Padahal komputer digunakan untuk kepentingan kemajuan
kelompok atau perusahaan. Manajemen perusahaan dibantu oleh spesialis informasi,
dapat mengurangi ketakutan ini dan dampaknya yang merugikan dengan
mengambil empat langkah berikut :
o Menggunakan computer
sebagai suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan (job
enhancement) dengan memberikan pada computer tugas yang berulang dan membosankan
serta memberikan pada pegawai tugas yang menantang kemempuan mereka.
o Menggunakan komunikasi
formal untuk membuat para pegawai terus menyadarimaksud perusahaan.
o Membangun hubungan kepercayaan antar
pegawai, spesialis informasi dan manajemen.
o Menyelaraskan kebutuhan
pegawai dengan tujuan perusahaan.
9.8
Menempatkan SIM Dalam Perspektif
Sim
merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya menyediakan informasi
bagi manajemen karena itu dinamakan system informasi manajemen. Selain melayani
lebih banyak orang daripada manajer perusahaan , SIM mulai diidentifikasikan
dengan komputasi bisnis secara umum. Sekarang anda dapat mengunjungi perusahaan
dan menemukan departemen SIM dan wakil presiden SIM.
Anda
dapat mengunjungi sekolah bisnis dan fakultas ilmu computer dan menemukan
professor SIM dan jurusan SIM. Istilah SIM mungkin menikmati masa jayanya
selama tahun 1960-an ketika konsep tersebut pertama kali muncul. Sejak saat itu
istilah tersebut paling sering diungkapkan dalam bentuk subsistem-subsistem
oraganisasi, sperti system informasi eksekutif dan system informasi pemasaran.
Perusahaan terus berusaha mengembangkan dan memperbaiki subsistem-subsistem
ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar