Rabu, 17 Juni 2015

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“ Sistem Informasi Sumber Daya Manusia “

  

  
Dosen Pengajar : Lydia Setyawardani, SE, MSi

Disusun Oleh :
1.     Zendy Christianto                       1110205021
2.     Chindy Ramadhani Ichsan          1210205400
3.     Diani Zakiya Chayati                  1210205405
4.     Ferdy Zulfian Rahmat                 1210205409
5.     Amanda Ismi K                           1210205420

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
Surabaya

6 SM - 3



Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

14.1 Fungsi Sumber Daya  Manusia                                                                                             Fungsi sumber daya manusia memiliki empat kegiatan utama yaitu:
Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring ). Sumber daya manusia membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. Sumber daya manusia selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
Pendidikan dan Pelatihan.
            Selama periode kepegawaian seseorang, sumber daya manusia dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untukmeningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.        
            Manajemen Data. Sumber daya manusia menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.Penghentian dan Admistrasi Tunjangan. Selama seseorang diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, sumber daya manusia mengurus program pension perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
Fungsi sumber daya manusia memiliki empat kegiatan utama yaitu:
1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring). Sumber daya manusia membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. Sumber daya manusia selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.

2. Pendidikan dan Pelatihan. Selama periode kepegawaian seseorang, sumber daya manusia dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untukmeningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.

3. Manajemen Data. Sumber daya manusia menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.

4. Penghentian dan Admistrasi Tunjangan. Selama seseorang diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, sumber daya manusia mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.


Gambar : Fungsi Sumber Daya Manusia Memudahkan Arus Sumber Daya Personil

14.2   Evolusi System Informasi Sumber Daya Manusia
     Sistem personalia awal menempatakan data pegawai dalam map yang ditampatkan pada departemen personalia. Saat departemen memperoleh mesin Punched Card, file dipindahkan ke departemen pengolahan data dan dikonversikan ke bentuk punched Card. Saat komputer menggantikan mesin Punched Card , data pegawai dikonversikan ke pita dan piringan magnetik.

14.3   Model System Informasi Sumber Daya Informasi
            Beberapa model digunakan di sistem informasi sumber daya manusia seperti misalnya model matematis untuk menghitung gaji, menghitung bonus, menentukan kompensasi, menetukan besarnya benefit. Model perhitungan merupakan model yang paling sederhana, yaitu gaji tiap karyawan dihitung berupa gaji pokok ditambah gaji variable (misalnya tarif per jam variable dikalikan jam kerja) ditambah tunjangan- tunjangan. Model kompensasi bervariasi dari yang sederhana samapai yang rumit. Yang paling sederhana misalnya adalah kompensasi salesman.
            Jika dapat menjual lebih besar dari 10 unit, maka kelebuhan dari 10 unit mendapat kompensasi 20 % dari harga barangnya. Sehingga besarnya kompensasi adalah (unit dijual – 10 ) *0.2* harga barang yang dapat ditulis berupa model deprogram computer sebagai berikut
Kompensasi = abs (unitjual – 10 ) *0.2*harga Model kompensasi yang rumit misalnya adalah model kompensasi yang disebut dengan inducing scheme . Model benefit juga bervariasi dari yang sederhana, yaitu defined contribution dan profit sharing sampai yang rumit seperti di definet benefit (menggunakan konsep nilai sekarang)

14.4   Bagaimana Manajer Menggunakan System Informasi Sumber Daya Manusia
            HRIS serupa dengan sistem informasi keuangan dalam hal isinya yang menjadi perhatian manajer diseluruh perusahaan. Seperti halnya manajer berminat pada sumber daya uang mereka, manajer juga berminat pada sumber daya personil mereka. Direktur SDM menggunakan informasi dari semua subsistem output, seperti halnya eksekutif lain, manajer EEO/AA di dalam SDM, dan manajer lain diseluruh perusahaan.
            Manajer unit-unit di dalam SDM memiliki perhatian khusus dalam subsistem itu yang berhubungan dengan operasinya. Contohnya, manajer perencanaan SDM secara khusus tertarik pada subsistem perencanaan angkatan kerja. Dua manajer di luar SDM juga memiliki khusus yang kuat. Manajer akuntansi berkepentingan khusus karena dampak dari progran kompensasi dan benefit pada status keuangan perusahaan. Manajer dari bagian gaji pada departemen akuntansi berkepentingan khusus dalam subsistem kompensasi. Setiap hari, para manajer di seluruh perusahaan menggunakan informasi personalia.






DAFTAR PUSTAKA


Rabu, 10 Juni 2015

Sistem Informasi Keuangan Kelompok 2

Sistem Informasi Keuangan
13.1   Model Sistem Informasi Keuangan
          Sistem Informasi Keuangan yang dimekanisasi telah dipergunakan seabad lebih lamanya. Mesin punched-card  banyak dipakai perusahaan besar karena meruakan satu-satunya alternatif untuk melakukan fungsi keuangan.
            Kita mengetahui bahwa fungsi keuangan berhubungan dengan arus uang yang keluar masuk perusahaan. Semua manajer dalam perusahaan memiliki tanggung jawab keuangan. Para manajer di berbagai area dalam lingkungan perusahaan juga berkepentingan dengan soal keuangan dalam mengambil keputusan atau menetapkan kebijakan perusahaan. Sistem Informasi Keunagan dapat memenuhi kebutuhan manajer maupun elemen-elemen lingkungan perusahaan atas informasi keungan perusahaan.
            Kita menggunakan istilah informasi keuangan untuk menjelaskan subsistem CBIS yang memeberikan informasi kepada orang atau kelompuk baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan. Informasi disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil dari simulasi matematika, komunikasi elektronik dan saran dari sistem pakar. Model sistem Informasi keuangan dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :

Gambar1. Model Sistem Informasi Keuangan
            Seperti  sistem informasi  fungsional lainnya, sistem informasi keuangan berisi subsistem input dan output. Dua dari subsistem input, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan suatu subsistem yang dikhususkan untuk menumpulkan intelijen juga terdapat pada sistem fungsional lainnya. subsistem ketiga, audit internal yang terdiri dari auditor yang menganalisis sistem konseptuala perusahaan ntuk memastikan bahwa data-data keuangan diproses secara tepat.
            Tiga susbsistem output memepengaruhi arus uang perusahaan. Susbsistem peramalan (forecasting) memeproyeksikan kegiatan jangka panjang perusahaan dalam lingkungan ekonomi. Susbsistem manajemen dana menegelolan arus uang, menjaganya agar tetap seimbang dan positif. Subsistem pengendalian memungkinkan manajer untuk menggunakan secara efektif semua jenis sumber daya yang tersedia. Seperti sistem informasi fungsional lainnya, subsistem output berisi berbagai jenis perangkat lunak yang mengubah isi database menjadi informasi.

Subsistem Audit Internal
            Perusahaan besar maupun kecil bergantung pada auditor eksternal untuk mengaudit catatan akuntansinya untuk menguji kebenarannya. Kegiatan audit akan menghasilkan laporan audit yang kemudian dilaporkan bersamaan dengan laporan tahunan kepada pemegang saham. Seorang auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus objective, independent dan professional.

Jenis-jenis Kegiatan Audit
1. Audit Keuangan (Financial Auditing). Audit keuangan dimaksudkan untuk menguji akurasi catatan perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang dilakukan yang dilakukan oleh auditor eksternal.
2. Audit Operasional (Operational Auditing). Audit operasional dilakukan bukan untuk menguji akurasi catatan tetapi untuk memeriksa efektifitas prosedur. Ini merupakan jnis pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem selama tahap analisis dari siklus hidup sistem. Pada saat auditor internal melakukan audit operasional, mereka mencari tiga kemampuan dasar sistem :
-          Pengendalian yang memadai
-          Efisiensi
-          Ketaatan pada kebijakan perusahaan
3. Audit Kesesuaian. Audit kesesuaian sama seperti audit operasional kecuali bahwa audit kesesuaian berlanjut terus. Misalnya, auditor internal mungkin memeili sejumlah pegawai secara acak dan menyerahkan langsung cek gaji merka daripada menggunakan pos perusahaan.

Subsistem Intelijen Keuangan
            Karena fungsi keuangan mengendalikan arus uang yang melalui perusahaan, informasi diperlukan untuk mempercepat arus. Subsistem itelijen keunagan berusaha mngidentifikasikan sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik bagi kelebihan dana. Untuk mencapai tujuan ini, subsistem informasi keuangan mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham dan masyarakat keuangan.

Subsistem Peramalan
            Peramalan(forecasting) merupakan slaah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis. Peramalan ini telah dilakukan bertahun-tahun sebelum komputer dengan menggunakan kalkulator meja. Komputer memungkinkan peramal mebuat perhitungan secara lebih capat dan mudah. Dalam mementukan kontribusi yang dapat dilakukan peramalan pada perusahaan, kita harus mengingat 3 fakta dasar dalam pikiran :
-          Semua peramlan merupakan priyksi dari masa lalu
-          Semua peramalan terdiri dari keputusan semistruktur
-          Tidak ada teknik peramalan yang sempurna

Peramalan Jangka Pendek dan Panjang
            Peramalan jangka pendek dilakuakn oleh area fungsional. Semua area funsionla menggunakan ramalan penjualan sebagai dasar untuk menentukan sumber daya yang dibutuhkannya untuk mendukung tingkat kegiatan yang diproyeksikan.
Peramalan jangka panjang biasnaya dilakukan oleh suatu area selain pemasaran oleh fungsi finansial atau suatu kelompok khusus yang hanya mempunyai tanggung jawab perencanaan.

Metode Peramalan
            Metode Nonkuantitatif, metode ini  tidak melibatkan perhitumgam data tetapi didasarkan pada penaksiran. Beberapa perusahaan telah membuat sistem formal yang memasukan metode nonkuantitatif. Tiga sistem formal seperti itu adalah konsensus panel, metode delphi dan sistem rapat elektronik.
Teknik konsensus, panel terdiri dari sekelompok pakar yang secara terbuka mendiskusikan faktor-faktor berhubungan dengan masa depan dan mencapai proyeksi tunggal berdasarkan kombinasi input.

Metode Delphi
Melibatkan sekelompok pakar yang tidak bertemu secara langsung tetapi sebaliknya menyerahkan jawaban atas sejumlah kuesioner yang disiapkan oleh seorang koordinator.

Metode Kuantitatif
Banyak teknik peramalan telah dikembangkan selama bertahun-tahun. Yang banyak digunakan adalah analisis regresi. Analisis regresi melibatkan pembuatan suatu hubungan antara kegiatan yang akan diramal, disebut variable terikat (dependent variable) sedangakan variabel bebas adalah variabel yang berhubungan dengan kegiatan lain di luar kegiatan yang diramal perusahaan.

Subsistem Manajemen Dana

Arus uang dari lingkungan yang melalui perusahaan dan kembali ke lingkungan adalah penting karena unag digunakan utuk memperoleh sumber daya fisik lain. Arus ini dapat dikelola untuk mencapai dua tujuan, (1) untuk memastikan bahwa arus masuk dari pendapatan lebih besar dari arus keluarnya biaya, dan (2) untuk memastikan bahwa keadaan ini akan tetap stabil sepanjang tahun.

Subsistem Pengendalian atau Pengontrolan

Manajer memiliki tujuan operasional yang harus dicapai, seperti memproduksi atau menjual sejumlah atau senilai barang tertentu. Manajer diberikan suaatu anggaran operasi yaitu sejumah uang yang tersedia untuk digunakan dalam memenuhi tujuan operasional. Anggaran tersebut biasanya meliputi operasi untuk satu tahun fiskal, atau tahun finansial.


Proses Penganggaran

Ada tiga pendekatan umum yang dapat diambil perusahaan dalam menentukan anggarannya dari atas ke bawah (top-down), dari bawah ke atas ( bottom up ), dan metode partisipasi.

Pendekatan dari Atas ke Bawah.
Jika pendekatan dari atas ke bawah diambil, eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaran dan kemudian menekankan jumlah tersebut pada tingkat-tingkat yang lebih bawah.

Pendekatan dari Bawah ke Atas.
Jika pendekatan dari bawah ke atas diambil proses anggaran dimulai pada tingkat organisasi terendah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahawa orang di tingkat yang lebih rendah lebih dekat pada tindakan dan paling baik menentukan kebutuhan sumber dayanya.

Pendekatan Partisipasi
Karena kelemahan pendekatan top-down dan bottom up, maka praktek umum yang biasa dilakukan adalah penyusunan anggaran secara partisipasi. Artinya, orang yang menerima dana harus berpatisipasi dalam menentukan tingkat dana. Ini merupakan pendekatan menerima dan memberi, dengan manajer pada berbagai tingkatan berunding untuk mencapai anggaran yang memuaskan semua pihak.

Gambar 2. Alur Proses Anggaran
Gambar 2 menggambarkan langkah-langkah pross penyusunan anggaran secara partisipasi. contoh ini mengasumsikan bahwa perusahaan menggukan model matematika secra maksimum.
1. Titik awalnya adalah rmaalan penjualan, disiapkan oleh pemasaran. Model Peramalan mendasarkan proyeksinya pada inpt dari para manajer pemasaran tingkat yang lebih rendah, dikombinasikan dengan penyesuaian oleh eksekutif pemasaran.

2. Manajemen Puncak memeriksa ramalan itu dan membuaut penyesuaian berdasarkan evaluasi sbyektif mereka ditambah sejumlah input lain.

3. Data ramalan yang disetujui kemudian dimasukkan dalam model perencanaan sumber daya (resource planning model) yang mengkonversikan tujuan penjualan ke dalam kebutuhan sumber daya bagi setiap area fungsional.

4. Proyeksi dari model perencanaan sumber daya kemudian dievaluasi oleh manajer dalam setiap area fungsional. Para manajer ini menggunakan pengetahuan mereka tentang bisnis untuk menyesuaikan jumlah yang menurut mereka cocok. Setiap manajer bekerja sama dengan atasanya untuk sampai pada anggaran yang dapat diterima. tanda panah dua arah yang menghubungkan hal ini dan langkah selanjutnya menggambarkan bahwa saran bergerak naik turun di antara berbagai tingkat manajemen sampai anggaran dirampungkan.

5. Manajemen puncak mengkombinasikan anggaran fungsional yang disetujui untuk mendapatkan anggaran operasional bagi perusahaan.
Proses penganggaran ini dilakukan sekali tiap tahun kalender, tepat sebelum awal tahun fiskal. 

13.2     Bagaimana Manajer Menggunakan Informasi Keuangan
             Arus uang keluar perusahaan dipengaruhi oleh anggaran operasi. Manajer di seluruh perusahaan menggunakan anggaran sebagai mekanisme pengendalian. Laporan anggaran bulanan selama tahun fiskal memberitahukan manajer seberapa baik kinerja mereka dibandingkan dengan anggarannya. Manajer juga menggunakan rasio-rasio untuk membandingkan kinerja unitnya dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan, industri dan bisnis secara keseluruhan
            Manager menggunakan Sistem Informasi Keuangan untuk mendukung dalam pengambilan keputusan yang menyangkut persoalan keuangan perusahaan dan pengalokasian serta pengendalian sumber daya keuangan dalam perusahaan. Sistem Informasi Keuangan digunakan untuk menjelaskan subsistem CBIS yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan, informasi biasanya disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil dari simulasi matematika komunikasi elektronik dan saran dari system pakar.



Sistem Informasi Manufaktur Kelompok 2

Sistem Informasi Manufaktur
12.1   Komputer Sebagai Bagian Dari Sistem Fisik
            Telah banyak yang dicapai dalam penggunaan mesin yang dikendalikan computer di area produksi. Mesin-mesin ini dapat melakukan tugas yang semula dilakukan oleh para pekerja. Mesin-mesin ini berbiaya lebih murah daripada para pekerja dan mampu berkinerja lebih baik dalam beberapa hal. Usaha untuk mengotomatisasi pabrik awalnya mendapat tantangan dari serikat buruh. Namun, lambat laun tentangan itu berkurang karena semakin jelas bahwa suatu perusahaan harus memanfaatkan teknologi computer jika ingin bertahan dalam pasar dunia.
Ø Computer-Aided Design  
Adalah yang semakin sering disebut computer-aided engineering (CAE), melibatkan penggunaan computer untuk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur. CAD pertama keluar dalam industry dirgantara sekitar tahun 1960-an dan kemudian diambil alih oleh pembuat mobil. CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagian-bagian kecil.  

Ø Computer-Aided Manufacturing           
Adalah penerapan komputer dalam proses produksi. Mesin produksi khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut yang menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan.   

Ø Robotik
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik. Robotik melibatkan penggunaan robot industrial, alat yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur. Robotik dikenal dalam industri mobil sekitar tahun 1974.


12.2   Komputer Sebagai Sistem Informasi
          Kita menggunakan istilah Sistem Informasi Manufaktur untuk menjelaskan subsistem CBIS yang menyediakan informasi mengenai operasi produksi. Output dari system informasi manufaktur digunakan untuk menciptakan dan mengoperasikan system produk fisik.
a.         Sistem Pemesanan Kembali (Re Order Point/ROP)
     Setelah komputer pertama diterapkan secara berhasil dalam area akuntansi computerdiberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan paling sederhana adalah pendekatan reaktif yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keoutusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali.

Rumus titik pemesanan kembali
Manajer manufaktur tidak perlu menebak untuk menentukan ROP.ROP dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

   
    R = LU + S

                                                           
Dimana :
R : titik pemesana kembali
L : lead time pemasok
U : tingkat pemakaian (jumlah Unit yang digunakan atau terjual per hari)
S : tingkat safety stock (dalam unit)
           

b.         Material Requirement Planing (MRP)
            MRP adalah suatu strategi material proaktif yang mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan MRP mempunyai 4 komponen yang meliputi :
1. Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
2. Sistem MRP menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto.
3. Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas bekerja dengan system MRP untuk menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan output, melaporkan dan merencanakan jadwal pemesanan.
4. Sistem pelepasan pesanan menghasilkan laporan untuk lantai kerja dan pembelian.

Manfaat MRP bagi Perusahaan:
1.     Perusahaan dalam mengelolamaterialnya secara lebih efisien
2.     Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan barang
3.     Perusahaan mengetahui kebutuhan material di masa depan
4.     Pembeli dapat merundingkan perjanjian pembeli dengan pemasok

c.         Manufacturing Resource Planning (MRPII)
MRP  II  mengintegrasikan  semua  proses  di  dalam manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material. MRP II dikembangkan oleh Oliver Wight dan George Plossy.
Manfaat MRP II :
1. Penggunaan sumber daya yang lebih efisien : mengurangi inventori, lebih sedikit waktu, lebih sedikit kemacetan.
2. Perencanaan prioritas lebih baik : memulai produksi lebih cepat dan jadwal lebih fleksibel.
3. Meningkatkan pelayanan pelanggan : sesuai tanggal pengiriman, meningkatkan kualitas, dan kemungkinan harga lebih rendah/ murah.
4. Meningkatkan moral dan semangat pekerja.
5. Informasi manajemen yang lebih baik.

d.         Pendekatan Just InTime (JIT)
            Pendekatan just in time menjaga arus material melalui pabrik hingga minimum dengan menjadwalkan material agar tiba di stasiun kerja “tepat pada waktu-nya” (just in time). JIT berlawanan dengan filosofi produksi masal tradisional, yang didasarkan pada ukuran lot besar. Ukuran lot adalah jumlah jenis barang yang diproduksi sekaligus. Tujuan dari ukuran lot besar adalah untuk meminimumkan biaya produksi dan setup serta untuk mendapatkan rabat dari pemasok. Namun, produksi masal juga membawa serta biaya persediaan yang tinggi. Persediaan yang besar mencerminan investasi yang besar dan dapat juga mengakibatkan biaya penanganan yang besar seperti asuransi dan keamanan.


12.3   Model Sistem Informasi Manufaktur
       Model sistem informasi manufaktur Sistem informasi manufaktur mencakup semua aplikasi komputer dalam area manufaktur sebagai sistem konseptual. Subsistem input Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya. Sistem Informasi Manufaktur termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. Sistem informasi manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
 Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung Sistem Informasi Manufaktur 2 proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lainlain. Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.

·                     Subsistem informasi akuntasi
Tugas pengumpulkan data yang menjelaskan operasi produksi paling dilaksanakan dengan menggunakan terminal pengumpulan data.

·                     Subsistem Industrial Engineering
Industrial Engineering(IE) merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Bagian penting IE melibatkan pengaturan standart produksi suatu unsur penting dalam menerapkan managemant by exception diarea manufaktur.

·                     Subsistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber- sumber pekerja, material dan mesin. Informasi pekerja

·                     Subsistem persediaan
Pentingnya tingkat persediaan Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar uang yang tertanaman dalam persediaan tidak dapat digunakan dalam hal-hal lain. Tingkat persediaan suatu barang tertentu terutama dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock.

·                     Subsistem kualitas
Kualitas sebagai keseuaian dengan apesifikasi pelanggandan memenuhi kriteria yang ditetapkan pelanggan. Tesis utama deming adalah bahwa bukan pekerja yang menentukan kualitas tetapi manajemen.

·                     Total quality manajemen
Pendekatan menuju manajemen kualitas strategi yang paling banyak mendapatkan perhatian saat ini adalah total quality management (TQM) manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi senua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
Kualitas didefinisikan oleh pelanggan
Kualitas dicapai oleh manajemen
Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh perusahaan

·                     Elemen-elemen TQM
Filosofi TQM menyadari pengaruh penting dari dari pelanggan perusahaan menjalin hubungan dengan pelanggan dan pemasoknya yang diperlukan bagi proses produksis dan distribusi. Bagaimana sistem kualitas mempengaruhi kualitas produksi TQM menyediakan kerangka kerja bagi semua aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan Kualitas dalam kerangka ini subsistem kualitas menyediakan bagian manajer informasi yang mengungkapkan seberapa jauh produk perushaan mencapai sasaran kualitas.

·                     Subsistem biaya
Bagaimana subsistem biaya dapat digunakan untuk menjaga biaya menjalankan mesin produksi. Beberapa mesin memerlukan sedikit atau tanpa perawatan komputer personal adalah contohnya. Anda menggunakan hingga sesuatu rusak dan diperbaiki. Namun, mesin-mesin lain harus dirawat secara berkala. Manajemen manufaktur mengunakan perawatan prefektif sebagai cara untuk meminimumkan jam kerusakan.



12.4     Bagaimana Manajer Menggunakan System Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur digunakan baik dalam operasi sistem produksi fisik. Informasi itu digunakan oleh eksekutif perusahaan. Manajer diarea manufaktur dan juga manajer diarea lain. Para eksekutif termasuk wakil presiden direktur manufaktur menerima informasi dari semua subsistem out put. Super intendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output yang menjelsakan seluruh operasi.
Manajer dalam pemasaran dan keuangan juga menggunakan output itu pemasaran tertarik pada aspek produksi seperti biaya, kualitas dan penyediaan karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan karena diguanakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem produksi karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai konstruksi atau perluasan pabrik.